Pertemuan kedua,,,,...
Karena sudah mulai akrab, Gus Hilmi membuka percakapan seperti ini kurang lebih :
Mas yoko, Bagaimana cara agar saya bisa membantu anak-anak yang pingin belajar/atau mondok tanpa harus keluar biaya, karena kebanyakan anak orang kurang mampu dan ada juga yang ditelantarkan orang tuanya.
Maaf Gus, Kalau boleh tahu kenapa harus kita membantu anak-anak itu? (sela saya sambil minum kopi)
Begini mas yoko, saya salah satu pendiri Asosiasi Pondok Pesantren dan Asosiasi ini sudah menyebar seluruh jawa timur bahkan sampai pulau madura.
Hmmm,,....Bagus dong Gus, tinggal subsidi silang antar pondok, Insyaallah masalah selesai (potong saya di tengah penjelasan Gus Hilmi)
Justru itu masalahnya mas yoko, jangankan buat subsidi silang atau urunan, untuk membayar gurunya saja (Ustadz dan Ustadzah) saja banyak yang tidak mampu, bahkan ada yang sampai berbulan bulan gak di gaji.
Mendengar penjelasan ini, yang tadinya saya cenderung bercanda dan cuek, mulai menegang otot otak saya....
Kok bisa Gus ??@#@?$@?%@!!!
Iya mas yoko, selama ini rata-rata pondok pesantren hanya mengandalkan sumbangan donatur dan dana dari wali murid, tapi pada kenyataanya tidak seperti yang diharapkan, akhirnya santri yang jadi korban, tidak dapat pendidikan karena gurunya gak ada yang datang (karena lillahi ta'ala gurunya yang datang kalau ikhlas atau kalau ada waktu luang)
Di umur saya yang menginjak 40 tahun, yang harusnya bisa menahan emosi tiba-tiba bergolak emosi, nyletuk dalam hati (ya memang mengajar harus lillahi ta'ala, tapi kalau di dapur gak ada yang dimasak, ya binggung juga) untung gak sampai terucap, saya masih menjaga adab sama yang namanya Gus karena tingkat ilmu agamanya lebih tinggi.
Begini Gus,,,..(saya melanjutkan pembicaraan sambil otak saya mulai kram) kira-kira ada berapa pondok yang seperti itu ?
Banyak mas yoko, sekitar 150 lebih pondok pesantren nasibnya sama seperti itu bahkan ada yang sudah tutup juga.
Ya Alloh Gusti,,..... (menangis rasanya bercampur rasa marah) dalam hati saya mengerutu "kok bisa gak mikir/tirakat dulu sebelum bikin pondok pesantren ya?, karena bikin pondok pesantren sama seperti mau membangun perusahaan harus punya blue print strateginya.
Dalam pendekatan ilmu ekonomi, organisasi (baik itu pondok pesantren maupun perusahaan, bahkan sekelas toko kelontong) memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar mulai hulu sampai hilir :
Supllier (santri) dari mana?
Strategi Marketing pondok untuk mendatangkan santri seperti apa?
Manajemen eksternal dan internal (strategi mendatangkan dan mengolah uang) bagaimana?
Pemasukan pondok dari usaha apa saja?
Bagaimana menekan pengeluaran pondok?
Bagaimana meningkatkan produksi usaha pondok?
Dan banyak lagi,...... bisa 20 pertanyaan yang harus dijawab pengelola pondok kalau ketemu saya, gak hanya mikir omset pakai kalkulator (santri 100 X 1.000.000,- = 100.000.000,-) seratus juta jalan wes pondok pesantrennya.
Demand(prilaku) anak muda sudah berubah, kalau dulu ngaji harus hadir, sekarang sudah ada youtube, ngaji sepuasnya Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA. siapa lagi Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., M.A. atau yang lebih ringan ngajinya Ustadz Abdul Somad Lc., M.A.,,,,....Buanyak banget tinggal pilih,.... (baca perbedaan generasi, merubah prilaku cara belajar)
Apa alasannya mau mondok dan apa alasan wali santri memilih pondok anda untuk mendidik anak yang dia cintai???
Manajemen pondok juga harus dipikirkan, kalau Kyai/Gus ngajarin anak mulai masuk pondok harus mandiri, tidak tergantung pada orang tua lagi, lah kok Kyai/Gus nya sendiri gak mandiri masih tergantung donatur dan sumbangan ,,....Oalahhh Gusti
Wes gini Gus,,, kapan ada waktu ke pondok yang paling tragis/parah menurut jenengan (anda) maklum kalau saya sudah kebawa emosi, biasanya bahasa indonesia sudah campur sama bahasa jawa kromo.
Besok mas yoko ada waktu? (tanya Gus Hilmi)
Insyaallah ada waktu Gus, lokasinya dimana?
Di Gedangan (kecamatan turen) sini, dekat kok mas yoko,.....
Statusnya Gus ??? (Tanya saya karena sedikit penasaran, pondok pesatren yang mau di tunjukkan)
Ini pondoknya sudah tutup mas yoko, tanahnya yang kurang lebih 3.000 meter persegi di sewa tengkulak/pengepul pepaya (infonya sih mau di jual sama Kyai nya), bangunan pondoknya termasuk rumah Kyai nya sudah lama gak ditinggalin dan tidak terawat.
Ya Allah Gusti,.....Pingin nangis rasanya (Bersambung,,,,baca bagian 2 - habis)
Catatan kecil :
ﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓَ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَﻫُﻤَﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ
"Man aroda dunya fa’alaihi bil ‘ilmi,Man arodal akhiroh fa’alaihi bil ilmi, Wa man aroda huma fa’alaihi bil ‘ilmi Man aroda dunya fa’alaihi bil ‘ilmi, Man arodal akhiroh fa’alaihi bil ilmi, wa man aroda huma fa’alaihi bil ‘ilmi. " (sumber hadits)
Siapa yang menginginkan dunia maka harus dengan ilmu, siapa yang menginginkan akhirat maka dengan ilmu, dan barang siapa yang ingin keduanya maka harus dengan ilmu.
Berminat untuk menjalin silahturahmi bersama kami di group whatsapp Mitra Syirkah Bambu Nusantara untuk membantu pondok pesantren, KLIK DISINI
0 Komentar