Ilustrasi diatas adalah potret sebagian besar pondok pesantren di zaman milenial dimana anak sudah terbiasa dengan Gadget, smart phone dan Internet 3G, 4G, bahkan 5G di tahun 2021, namun kenapa di pondok pesantren masih menerapkan pendidikan dengan cara yang tradisional baby boomer (yang lahir di tahun 1944 - 1964), masih belum bersahabat dengan tekhnologi dan inovasi modern, 1G (1970), 2G (1990), 3G (1998), 4G (2015) dan dunia terus berkembang dan dibanjiri informasi termasuk informasi pendidikan agama, jauh lebih cepat, lebih mudah, dan lebih fleksibel.

Apakah salah mengunakan cara lama (seperti yang diajarkan para ulama/kyai)? Tidak juga, tapi memahami spikologi santri yang rata-rata gen Z (yang lahir tahun 1995 - 2015) yang sudah familiar dengan tekhnologi, alangkah lebih baik jika pola pendidikan agama islam dibuat se-fleksible mungkin, sehingga anak betah dan memiliki alasan tinggal/belajar di pondok pesantren.

Jadi jangan diperdepatkan mana yang benar dan mana yang salah, jika tujuannya sama-sama mencari cara bagaimana mendidik anak menjadi santri yang memiliki akidah dan ilmu agama, maka tentunya pendekatannya adalah pada kepribadian (spikologi), cara berfikir dan lingkungan dari calon santri itu sendiri.

Dengan menciptakan brandstrorming (membuat persepsi) pondok pesantren tempat gaul dan keren untuk belajar tanpa harus meninggalkan norma-norma agama, Insyaallah Pondok pesantren mampu bersaing dengan pendidikan formal, itu menurut kami jadi sekali lagi tidak perlu diperdebatkan, tapi di buktikan mana pendekatan yang lebih baik.

Dan itu mudah dilihat dari jumlah santri dengan jumlah siswa yang belajar di sekolah umum, lebih banyak mana?

Berangkat dari pemikiran ini, kami ingin berinovasi dengan mensinergikan tekhnologi, pendidikan dan industri menjadi project "BAMBU NUSANTARA"

Tujuan Usaha
Tujuan usaha “BAMBU NUSANTARA” adalah sebagai pilot project bersinergi antara kami dan pondok pesantren yang sudah ada untuk mengangkat ekonomi umat, Impian besar kami :

Gratis pendidikan Pondok Pesantren
Karena pondok pesantren sudah tidak mengandalkan sumbangan dari dermawan dan donatur wali murid, tapi dari laba besih usahanya yang diputar sebagian untuk mengelola pondok pesantren secara gratis.

Pendampingan (Incubator bisnis)
Memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam pondok pesantren secara professional dibawah manajemen perusahaan kami, sehingga tercipta ekosistem budaya kerja dan manajemen yang terintegrasi dan professional serta memiliki :

💗 IQ (Intelligence Quotient) atau nilai kecerdasan seseorang.

💗 EQ (Emotional Quotient) kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.

💗 SQ (Spiritual Quotient) Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.

Pemerataan Ekonomi
Lulusan pondok pesantren diharapkan menjadi pribadi yang tangguh dan professional sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan (home industry baru) sebagai cabang usaha pondok pesantren, di tempat asalnya dan mampu menyerap tenaga kerja sekitar dan menularkan budaya pondok pesantren sebagai dasar pemerataan ekonomi umat.

Pilot Project
Untuk mengawali dari impian kami, maka kami bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Fatah,Desa Tumpuk Renteng, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Kami YAKIN pertemuan kami dengan Pondok Pesantren AL FATAH, bukanlah suatu kebetulan, melainkan sudah diatur oleh Dzat pemilik Asma AL-FATTAH, Sang Maha Pembuka Kebaikan dan Pemberi Keputusan.

Semoga Bambu Nusantara mampu mengemban amanah menjadi wasilah (perantara) terbukanya kebaikan untuk Pondok Pesantren seluruh Indonesia sehingga mampu mandiri, Aamiin ya rabbal’alamin ( آمِÙŠْÙ† ÙŠَا رَبَّ العَالَÙ…ِÙŠْÙ†َ )



Berminat untuk menjalin silahturahmi bersama kami di group whatsapp Mitra Syirkah Bambu Nusantara untuk membantu pondok pesantren, KLIK DISINI